Rabu, 12 Oktober 2011

Pelajaran Produktif

I. Dasar Kompetensi Kejuruan Teknik Permesinan
1. Memahami PDPL
     Isi : Untuk memperoleh kualitas baja yang tinggi maka sebelum cairan baja dituang membentuk ingot atau    bentuk antara lainnya seperti: billet, bloom atau slab, seringkali dilakukan proses-proses threatment sebagai berikut:
a.proses de-oksidasi.
b.proses vacuum-degassing.

1)Proses deoksidasi
Proses ini dilakukan dengan jalan menambahkan bahan-bahan deoksidator seperti ferosilikon dan aluminium ke dalam ladel sesaat sebelum logam cair dituang. Bahan deoksidator tersebut dapat mengurangi pembentukan gas yang disebabkan oleh reaksi karbon dengan oksigen serta mengurangi pembentukan oksida-oksida yang dapat menimbulkan inklusi ketika logam membeku.
Berdasarkan tingkat proses deoksidasi yang dilakukan, baja dapat dibagi menjadi empat janis yaitu : rimmed steel, semikilled steel, killed steel dan capped steel.

2)Vacuum degassing
Proses ini dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi kadar gas hidrogen dalam baja cair sehingga dapat menghindari terbentuknya rongga-rongga udara di dalam baja ketika proses pembekuan. Disamping itu juga bertujuan untuk mengurangi kadar hydrogen. proses vacuum degassing juga dimaksudkan untuk menurunkan kadar oksigen dan nitrogen di dalam baja sehingga baja menjadi lebih bersih, bebas dari inklusi-inklusi seperti oksida-oksida atau nitrida. Teknik vacuum degassing ini ditunjukkan dalam gambar dibawah ini
Selain cara diatas proses perlakuan Logam Cair (threatment ) juga dapat dilakukan dengan proses grain refaining dan modifier.

2. LAS
     Isi : A. Proses Dasar Pengelasan : Las adalah suatu proses penyambungan plat atau logam menjadi astu akibat panas dengan atau tanpa tekanan, yaitu dengan cara logam yang akan disambung dipanaskan terlebih dahulu hingga meleleh, kemudian baru dismbung dengan bantuan perekat (filler). selain itu las juga bisa didefinisikan sebagai ikatan metalurgi yang timbul akibat adanya gaya tarik antara atom. berdasarkan pelaksanaannya las dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1. Pengelasan Cair
     Dimana logam induk dan bahan tambahan dipanaskan hingga mencair, kemudian membiarkan keduanya membeku sehingga membentuk sambungan.
2. Pengelasan Tekan
      yaitu dimana kedua logam yang disambung, dipanaskan hingga meleleh, lalu keduanya ditekan hingga menyambung. Adapun pengelasan tekan itu sendiri dibagi menjadi:
            a. Pengelasan Tempa merupakan proses pengelasan yang di awali dengan proses pemanasan pada logam yang diteruskan dengan penempaan (tekan) sehingga terjadi penyambungan logam. jenis logam yang cocok pada proses ini adalah baja karbon rendah dan besi, karena memiliki daerah suhu pengelasan yang besar.
         b. Pengelasan Tahanan, proses ini meliputi:
1.  Las Proyeksi merupakan proses pengelasan yang hasil pengelasannya sangat dipengaruhi oleh distribusi arus dan tekanan yang tepat. Prosesnya yaitu plat yang akan disambung dijepit.

            B. Proses Dasar Fabrikasi Logam
Ada beberapa jenis layanan fabrikasi lembaran logam di pasaran saat ini yang menyediakan tujuan yang berhenti untuk hampir semua persyaratan dibayangkan bahwa seorang individu atau industri mungkin. Beberapa dekade kembali dan melayani klien yang meliputi rumah sakit, gedung perkantoran, toko retail, struktur perumahan belum lagi kompleks industri. Masing-masing memiliki kebutuhan yang sangat spesifik dalam hal sistem yang diperlukan. Oleh karena itu, ide yang baik untuk memeriksa pengalaman yang relevan. Artikel ini berbicara tentang beberapa hal yang perlu dipertimbangkan jika anda memiliki kebutuhan untuk pembuatan lembaran logam.

Sementara beberapa pelanggan memilih untuk pipa prefabrikasi atau panel, banyak orang lain membutuhkan dukungan penukaran tergantung pada sifat dari kebutuhan konstruksi mereka. Sementara pelanggan dapat membantu menyediakan desain dan bahkan gambar untuk membantu menciptakan produk akhir, yang tidak selalu diperlukan. tim fabrikasi logam biasanya memiliki keahlian yang diperlukan ditetapkan untuk menerjemahkan kebutuhan ke dalam desain produk selesai. Apa lagi mereka dapat membantu Anda memilih dari berbagai bahan termasuk tembaga, stainless steel, baja galvanis, aluminium dan PVC. Jadi dalam arti tertentu mereka menyediakan dukungan konsultasi untuk proyek fabrikasi logam langsung dari konseptualisasi untuk instalasi produk jadi.

            C. Proses Dasar Pengecoran Logam
Pengecoran adalah suatu proses manufaktur yang menggunakan logam cair dan cetakan untuk menghasilkan parts dengan bentuk yang mendekati bentuk geometri akhir produk jadi. Logam cair akan dituangkan atau ditekan ke dalam cetakan yang memiliki rongga sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Setelah logam cair memenuhi rongga dan kembali ke bentuk padat, selanjutnya cetakan disingkirkan dan hasil cor dapat digunakan untuk proses sekunder. Pasir hijau untuk pengecoran digunakan sekitar 75 percent dari 23 million tons coran yang diproduksi dalam USA setiap tahunnya.
Untuk menghasilkan tuangan yang berkualitas maka diperlukan pola yang berkualitas tinggi, baik dari segi konstruksi, dimensi, material pola, dan kelengkapan lainnya. Pola digunakan untuk memproduksi cetakan. Pada umumnya, dalam proses pembuatan cetakan, pasir cetak diletakkan di sekitar pola yang dibatasi rangka cetak kemudian pasir dipadatkan dengan cara ditumbuk sampai kepadatan tertentu. Pada lain kasus terdapat pula cetakan yang mengeras/menjadi padat sendiri karena reaksi kimia dari perekat pasir tersebut. Pada umumnya cetakan dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian atas dan bagian bawah sehingga setelah pembuatan cetakan selesai pola akan dapat dicabut dengan mudah dari cetakan.
Inti dibuat secara terpisah dari cetakan, dalam kasus ini inti dibuat dari pasir kuarsa yang dicampur dengan Airkaca (Water Glass / Natrium Silikat), dari campuran pasir tersebut dimasukan kedalam kotak inti, kemudian direaksikan dengan gas CO2 sehingga menjadi padat dan keras. Inti diseting pada cetakan. Kemudian cetakan diasembling dan diklem.
Sembari cetakan dibuat dan diasembling, bahan-bahan logam seperti ingot, scrap, dan bahan paduan, dilebur di bagian peleburan. Setelah logam cair dan homogen maka logam cair tersebut dituang ke dalam cetakan. Setelah itu ditunggu hingga cairan logam tersebut membeku karena proses pendinginan. Setelah cairan membeku, cetakan dibongkar. Pasir cetak, inti, dan benda tuang dipisahkan. Pasir cetak bekas masuk ke instalasi daur ulang, inti bekas dibuang, dan benda tuang diberikan ke bagian fethling untuk dibersihkan dari kotoran dan dilakukan pemotongan terhadap sistem saluran pada benda tersebut. Setelah fethling selesai apabila benda perlu perlakuan panas maka diproses di bagian perlakuan panas.

           D. Proses Dasar Pneumatik dan Hidrolik
Hidrolik adalah suatu sistem
yang memanfaatkan tekanan fluida sebagai power (sumber tenaga) pada sebuah mekanisme. Karena itu, pada sistem hidrolik dibutuhkan power unit untuk membuat fluida bertekanan. Kemudian fluida tersebut dialirkan sesuai dengan kebutuhan atau mekanisme yang diinginkan.Pneumatik (bahasa Yunani: πνευματικός, pneumatikos) berasal dari kata dasar "pneu" yang berarti udara tekan dan "matik" yang berarti ilmu atau hal-hal yang berhubungan dengan sesuatu; sehingga arti lengkap pneumatik adalah ilmu/hal-hal yang berhubungan dengan udara bertekanan.

3. K3
Ada dua aspek utama hukum K3 yaitu norma keselamatan, dan kesehatan kerja.
Norma keselamatan kerja merupakan sarana atau alat untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang tidak diduga yang disebabkan oleh kelalaian kerja serta lingkungan kerja yang tidak kondusif. Konsep ini diharapkan mampu menihilkan kecelakaan kerja sehingga mencegah terjadinya cacat atau kematian terhadap pekerja, kemudian mencegah terjadinya kerusakan tempat dan peralatan kerja. Konsep ini juga mencegah pencemaran lingkungan hidup dan masyarakat sekitar tempat kerja.Norma kesehatan kerja diharapkan menjadi instrumen yang mampu menciptakan dan memelihara derajat kesehatan kerja setinggi-tingginya.

II. Kompetensi Kejuruan Teknik Permesinan
1. Teknik Gambar
Gambar teknik adalah gambar yang dibuat dengan menggunakan cara-cara, ketentuan-ketentuan, aturan-aturan, yang telah disepakati bersama oleh para ahli teknik.

2. Teknik Bubut
Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan.
Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir.
Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. Roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai kekhususan karena digunakan untuk konversi dari ulir metrik ke ulir inci.






3. Teknik Frais
A. Pengertian Dasar Mesin Milling ( Frais )
1. Definisi milling ( frais )
Proses cutting conventional dengan menggunakan mesin milling, dihasilkan suatu permukaan yang rata atau bentuk –bentuk lain yang spesifik ( profil, radius, silindris, dan lain – lain ) dengan ukuran dan kualitas tertentu dan menyisakan chip.
2. Prinsip dasar kerja milling
Proses pemotongan benda kerja yang diam dengan meja yang bergerak menuju alat potong yang berputar.
3. Tujuan
Menghasilan benda kerja dengan permukaan yang rata atau bentuk – bentuk lain yang spesifik ( profil, radius, silindris, dan lain – lain ) dengan ukuran dan kualitas tertentu.
Contoh – contoh pengerjaan milling :
IMG_8175
IMG_8172
B. Gerakan – Gerakan Pada Mesin Milling ( Frais )
Ada 3 ( Tiga ) gerakan yang terdapat pada milling ( frais ) yaitu :
1. Gerakan utama
Gerakan berputarnya alat potong pada spindle utama. Satuan yang digunakan adalah rpm ( rotasi per menit ) dan simbolnya n.
2. Gerakan pemakanan ( Feeding )
Gerakan benda kerja pada waktu proses pemotongan. Satuan yang digunakan adalah mm / menit dan simbolnya s.
3. Gerakan setting ( Depth of Cut )
Gerakan mendekatkan benda kerja pada alat potong. Satuan yang digunakan adalah mm dan simbolnya a / t.
C. Prinsip Pemotongan Pada Mesin Milling ( Frais )
1. Pemotongan Face Cutting
Pemotongan benda kerja dengan menggunakan sisi potong bagian depan ( Face ) dari alat potong ( Cutter ).
2. Pemotongan Side Cutting
Pemotongan dengan menggunakan sisi potong bagian samping ( Side ) dari alat potong ( Cutter ). Pemotongan ini juga dibedakan menjadi :

300px-Climb_Milling_01 a. Pemotongan climbing
Pemotongan benda kerja dengan arah putaran alat potong ( Cutter ) searah dengan arah gerakan pemakanan benda kerja ( Feeding ).

275px-Conventional_Milling_01 b. Pemotongan conventional
Pemotongan benda kerja dengan arah putaran alat potong ( Cutter ) berlawanan arah dengan arah geraka pemakanan benda kerja ( Feeding ).

4. Teknik Gerinda
Mesin gerinda merupakan proses menghaluskan permukaan yang digunakan pada tahap finishing
dengan daerah toleransi yang sangat kecil sehingga mesin ini harus memiliki konstruksi yang
sangat kokoh.
Bagian badan mesin yang biasanya terbuat dari besi tuang yang memiliki sifat sebagai peredam
getaran yang baik. Fungsinya adalah untuk menopang meja kerja dan menopang kepala rumah
spindel.
Bagian poros spindel merupakan bagian yang kritis karena harus berputar dengan kecepatan
tinggi juga dibebani gaya pemotongan pada batu gerindanya dalam berbagai arah.
Bagian meja juga merupakan bagian yang dapat mempengaruhi hasil kerja proses gerinda
karena diatas meja inilah benda kerja diletakkan melalui suatu ragum ataupun magnetic chuck
yang dikencangkan pada meja ini.


5. CNC
Numerical Control / NC
(berarti "kontrol numerik") merupakan sistem otomatisasi Mesin perkakas yang dioperasikan oleh perintah yang diprogram secara abstark dan disimpan dimedia penyimpanan, hal ini berlawanan dengan kebiasaan sebelumnya dimana mesin perkakas biasanya dikontrol dengan putaran tangan atau otomatisasi sederhana menggunakan cam. Kata NC sendiri adalah singkatan dalam Bahasa inggris dari kata Numerical Control yang artinya Kontrol Numerik. Mesin NC pertama diciptakan pertama kali pada tahun 40-an dan 50-an, dengan memodifikasi Mesin perkakas biasa. Dalam hal ini Mesin perkakas biasa ditambahkan dengan motor yang akan menggerakan pengontrol mengikuti titik-titik yang dimasukan kedalam sistem oleh perekam kertas. Mesin perpaduan antara servo motor dan mekanis ini segera digantikan dengan sistem analog dan kemudian komputer digital, menciptakan Mesin perkakas modern yang disebut Mesin CNC (computer numerical control) yang dikemudian hari telah merevolusi proses desain. Saat ini mesin CNC mempunyai hubungan yang sangat erat dengan program CAD. Mesin-mesin CNC dibangun untuk menjawab tantangan di dunia manufaktur modern. Dengan mesin CNC, ketelitian suatu produk dapat dijamin hingga 1/100 mm lebih, pengerjaan produk masal dengan hasil yang sama persis dan waktu permesinan yang cepat.

6. Auto Cad
AutoCAD merupakan sebuah program yang biasa digunakan untuk tujuan tertentu dalam menggambar serta merancang dengan bantuan komputer dalam pembentukan model serta ukuran dua dan tiga dimensi atau lebih dikenali sebagai “Computer-aided drafting and design program” (CAD). Program ini dapat digunakan dalam semua bidang kerja terutama sekali dalam bidang-bidang yang memerlukan keterampilan khusus seperti bidang Mekanikal Engineering, Sipil, Arsitektur, Desain Grafik, dan semua bidang yang berkaitan dengan penggunaan CAD.

Sistem program gambar dapat membantu komputer ini akan memberikan kemudahan dalam penghasilan model yang tepat untuk memenuhi keperluan khusus di samping segala informasi di dalam ukuran yang bisa digunakan dalam bentuk laporan, Penilaian Bahan (BOM), fungsi sederhana dan bentuk numerial dan sebagainya. Dengan bantuan sistem ini dapat menghasilkan sesuatu kerja pada tahap keahlian dan yang tinggi ketepatan di samping menghemat waktu dengan hanya perlu memberi beberapa petunjuk serta cara yang mudah.

Gambar yang dibentuk melalui program autocad dapt diubah bentuk-nya untuk keperluan grafik yang lain melalui beberapa format seperti DXF ( Data Exchanged File), IGES, dan SLD. Tambahan pula membantu program ini juga, berkemampuan untuk membentuk dan menganalisa model pepejal dalam kerja-kerja rekabentuk kejuruteraan. Untuk memenuhi keperluan yang lebih canggih, perisian ini mampu membawa pengguna mengautomasikan kerja-kerja penggunaan pengaturcaraan sokongan seperti LISP, dan ADS untuk membentuk arahan tambahan tersendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar